Inilah Dimensi-Dimensi Kemanusiaan

Dimensi kemanusiaan

Dimensi–Dimensi Tentang Kemanusiaan

Kalau dilihat secara mendalam, keberadaan dan kehidupan manusia, baik perseorangan maupun kelompok, tampak gejala-gejala mendasar sebagai berikut :

1. Setiap Orang Berbeda

Persamaan di antara orang-orang itu memang banyak, seperti sama-sama memerlukan makanan dan minuman serta udara segar, sama-sama menghendaki kebahagiaan dan kesenangan, dan sebagainya.

Dari segi penampilan fisikk dapat diketahui seseorang itu laki-laki atau perempuan, yang cebol dan yang jangkung, kurus-gempal, atletis- kerempeng, dll.

Belum lagi perbedaan dalam aspek mental seperti kemampuan untuk memecahkan masalah, cita rasa dan kegemaran, bakat dan minat serta lain sebagainya.

Bahkan di antara dua orang yang kembar sekalipun sering kali dijumpai adanya perbedaan-perbedaan yang nyata seperti perbedaan dari segi mental.

2. Setiap Orang Memerlukan Orang Lain

Tiada satu orang puna memperoleh kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan apabilah orang lain tidak pernah berperanan terhadapnya.

Dari tinjauan agama, adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Tuhan memerlukan kawan, maka diciptakanlah Siti Hawa.

Seorang bayi yang terlahir ke dunia memerlukan orang lain agar dapat hidup dan berkembang menjadi manusia. Tanpa adanya peran orang tua dan para sahabat, bayi kemungkinan akan meninggal dunia.

Lebih jauh lagi, kehidupan sehari-hari setiap orang menampilkan kebersamaanya dengan orang lain. Hampir setiap kegiatan seseorang melibatkan berperananya orang lain.


3. Kehidupan Manusia Tidak Bersifat Acak

Hampir semua kegiatan manusia, baik perseorangan maupun kelompok, mengikuti aturan-aturan tertentu.

Sementara itu, manusia berbeda dengan binatang seperti dalam pengambilan keputusan dan mengadakan penyesuaian-penyesuaian ketika menghadapi situasi yang berubah-ubah.

Dalam pergaulan dengan orang lain aturan-aturan yang dimaksudkan justru semakin diperlukan. Bersama orang lain seseorang tidak boleh sembarangan, tidak boleh bicara semaunya, tidak boleh menang sendiri, dll.

Seluruh aturan dan ketentuan yang dimaksudkan di atas pada dasarnya ditujukan demi tercapainya kesenangan dan kebahagiaan manusia, baik individu maupun kelompok.

4. Kehidupan Manusia Menjangkau Kehidupan Akhirat

Dari sudut tinjauan agama, kehidupan manusia tidak semata-semata untuk kehidupan dunia fana ini saja, melainkan juga menjangkau kehidupan kekal di akhirat.

Semakin disadari keterkaitan pada sang pencipta, pada giliranya mewarnai perikehiPdupan manusia, baik perseorangan maupun kelompok.

Jangkauan seperti ini mengingatkan bahwa apa yang dikerjakan saat ini atau hari ini bukan semata-mata untuk kepentingan saat ini saja, melainkan juga untuk kepentingan hari esok.

Apa yang dikerjakan sekaran akan dipetik hasilnya kelak dikemudian hari. Lebih jauh, apa yang dilakukan sekarang merupakan perbuatan yang derajat imbalanya akan diperhitungkan bagi kehidupan di akhirat.

Prayitno, Eman Amti. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Share this article :
+
Terbaru
« Prev Post
Lawas
Next Post »
Disqus
Blogger
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments