Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Perkembangan kognitif

Perkembangan Kogniti Piaget

Pengertian perkembangan kognitif menurut Piaget adalah hasil dari hubungan perkembangan otak, system nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Piaget, proses perkembangan kognitif anak dapat dilihat berdasarkan umur mereka.

Teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget ini terdiri dari empat tahap perkembangan kognitif yaitu kognitif Sensori Motor (SM), Pro Operasional (PO), Konkret Operasional (KO) dan Formal Operasional (FO). Adapun ciri-ciri tahap perkembangan kognitif menurut Piaget ini antara lain :

1. Tahap Kognitif SM (0-2 tahun)

Kognitif pada tahap ini masih bersifat primitif, namun merupakan inteligensi dasar yang amat berarti untuk menjadi fondasi tipe-tipe inteligensi tertentu yang akan dimiliki anak kelak.

Sebelum usia 18 bulan, anak belum mengenal object permanence. Artinya, benda apapun yang tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau tidak ia dengar dianggap tidak ada meskipun sesungguhnya benda itu ada.

Dalam rentang 18 – 24 bulan barulah kemampuan object permanence anak tersebut muncul secara bertahap dan sistematis. Batas perkembangan kognitif ini adalah sampai anak berumur dua tahun. Kognitif sensori-motor dipandang sebagai inteligensi praktis.

Adapun manfaat dari inteligensi praktis ini yaitu anak mulai belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum mampu berfikir mengenai apa yang sedang ia perbuat.

2. Tahap Kognitif PO (2–7 tahun)

Pada periode ini ditandai oleh adanya egosentris serta pada periode ini memungkinkan anak untuk mengembangkan diferred-imitation, insight learning dan kemampuan berbahasa.

Pada tahap ini anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang harus ada atau biasa ada. Walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi.

Jadi, pandangan terhadap eksistensi benda tersebut berbeda dengan pandangan pada periode sensori motor, yakni tidak bergantung lagi pada pengamatannya belaka.

3. Tahap Kognitif KO (7-11 tahun)

Pada periode ini anak baru mampu berfikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Pada periode ditandai oleh adanya tambahan kemampuan yang disebut system of operation (satuan langkah berfikir).

Adapun manfaat dari kemampuan tersebut adalah untuk mengkoordinasikan pemikiran dan ide anak dengan peristiwa tertentu.

4. Tahap Kognitif FO (11-dewasa)

Pada periode ini seorang ABG telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan pemikiranya, baik secara simultan maupun berurutan. Ada dua jenis kemampuan kognitif ini, yaitu :

Kapasitas menggunakan hipotesis

Kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan.

Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak

Kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam. Puncak perkembangan pada umumnya tercapai di penghujung masa remaja akhir.
Share this article :
+
Terbaru
« Prev Post
Lawas
Next Post »
Disqus
Blogger
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments