Ini dia beberapa pengertian dari tren yang menjadi perbincangan di dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masa kini. Tren tersebut menjadi pedoman bagi guru PKn (Pendidik civic)saat ini untuk bisa di terapkan dalam mewujudkan model pembelajan PKn yang lebih berkualitas.
Tren Pembelajaran PKn
Trend 1: Konseptualisasi pendidikan kewarganegaraan
Konseptualisasi pendidikan kewarganegaraan terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan. Pertama, pengembangan pengetahuan kewarganegaraan yang meliputi ide-ide dasar dan informasi bahwa peserta didik harus tahu bagaimana menjadi warga negara yang baik.
Kedua, keterampilan sipil meliputi keterampilan intelektual yang dibutuhkan untuk memahami, menjelaskan, membandingkan, mengevaluasi prinsip-prinsip praktek pemerintahan dan kewarganegaraan. Termasuk keterampilan partisipatif yang memungkinkan siswa sebagai calon warga negara untuk memantau dan mempengaruhi kebijakan publik.
Ketiga, Kebajikan Civic meliputi ciri-ciri karakter, disposisi, dan komitmen yang diperlukan untuk pelestarian dan peningkatan pemerintahan yang demokratis dan kewarganegaraan.
Trend 2: Pengajaran sistematis konsep inti
Artinya pendidik Civic secara sistematis mengajarkan konsep-konsep pemerintahan yang demokratis dan kewarganegaraan seperti kedaulatan rakyat, hak-hak individu. Selain itu, juga berkaitan tentang kepentingan umum, otoritas, keadilan, kebebasan, konstitusionalisme, supremasi hukum, dan demokrasi perwakilan.
Trend 3: Analisis studi kasus
Artinya pendidik civic membutuhkan siswa untuk menerapkan konsep-konsep inti atau prinsip-prinsip untuk analisis studi kasus. Penggunaan studi kasus membawa drama dan vitalitas kehidupan sipil otentik ke dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi praktis dari ide-ide dasar untuk memahami data realitas sipil.
Trend 4: Pengembangan keterampilan pembuatan keputusan
Artinya Pendidik civic menggunakan studi kasus dari isu-isu politik dan hukum untuk membantu siswa mengembangkan ketrampilan pengambilan keputusan. Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi masalah, untuk memeriksa pilihan alternatif, kemungkinan konsekuensi dari setiap pilihan, dan mempertahankan pilihanya tersebut.
Trend 5: Analisis Perbandingan
Artinya Pendidik civic membutuhkan siswa untuk membandingkan institusi demokrasi konstitusional di negeri mereka sendiri dengan lembaga-lembaga di negara demokrasi lain.
Harapannya adalah dengan jenis analisis komparatif akan memperdalam pemahaman siswa tentang institusi mereka sendiri dengan memperluas pengetahuan mereka tentang prinsip-prinsip demokrasi.
Trend 6: Pengembangan keterampilan partisipatif
Ini dilakukan Pendidik civic melalui penekanan pembelajaran kooperatif dalam kelompok kecil, yang mengharuskan siswa untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Melalui kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa mengembangkan keterampilan partisipatif dan berbagai kebajikan sipil yang terkait dengan mereka.
Peserta didik civic yang terlibat secara teratur dalam situasi pembelajaran kooperatif cenderung untuk mengembangkan keterampilan seperti kepemimpinan, resolusi konflik, kompromi, negosiasi, dan kritik konstruktif (Slavin 1991).
Trend 7: Penggunaan literatur untuk mengajarkan kebajikan sipil
Pendidik Civic telah mengakui bahwa studi sastra, baik fiksi dan sejarah, menghadapkan siswa untuk orang yang menarik yang memberikan contoh kebajikan sipil dalam situasi dramatis.
Karakter dalam cerita ini dapat menjadi teladan bagi siswa. Paling tidak, mereka adalah contoh positif dari kebajikan sipil tertentu yang dapat membantu siswa memahami arti dan pentingnya moralitas dalam kehidupan sipil.
Baca juga: Pemahaman Gaya Belajar Penting Bagi Pendidik
Trend 8: Belajar aktif
Artinya Pendidik Civic yang melibatkan siswa secara aktif dalam perolehan pengetahuan, keterampilan, dan kebajikan. Contoh pembelajaran aktif mencakup belajar konsep yang sistematis, analisis studi kasus, pengembangan ketrampilan pengambilan keputusan, tugas-tugas pembelajaran kooperatif, dan diskusi kelompok interaktif yang berkaitan dengan pengajaran kebajikan sipil melalui studi sastra.
Selain itu, belajar aktif memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan dan proses yang diperlukan untuk penyelidikan independen dan pengambilan keputusan sipil sepanjang hidup. Ini adalah kapasitas kewarganegaraan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah karya demokrasi konstitusional di masa mendatang.
Trend 9: Conjoining isi
Dalam pengembangan kurikulum, Pendidik civic mengakui bahwa kebajikan sipil dan keterampilan, intelektual dan partisipatif, tidak dapat dipisahkan dari tubuh pengetahuan sipil atau konten.
Artinya peserta didik akan berpikir kritis dan bertindak secara efektif dalam menanggapi isu publik, itu jika mereka lebih dulu memahami persyaratan dari masalah, asal-usulnya, tanggapan alternatif untuk itu, dan kemungkinan konsekuensi dari tanggapan yang dipilihnya.
Pemahaman ini didasarkan pada pengetahuan mereka. Dan penerapan pengetahuan ini untuk menjelaskan, mengevaluasi, dan menyelesaikan isu publik tergantung pada keterampilan proses kognitif peserta didik.
Oleh karena itu, konten akademis, proses sipil pengetahuan, kebajikan, dan keterampilan harus diajarkan dan dipelajari bersamaan untuk memenuhi misi pendidikan kewarganegaraan.