Kompetensi PKn Dan Perwujudan Pancasila

Kompetensi PKn

Kompetensi Kewarganegaraan yang menjadi tujuan, visi, misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi terdiri dari :

1. civic knowledge

Yaitu pengembangan pengetahuan kewargaan tentang demokrasi, HAM, masyarakat madani dan tata pemerintahan;

2. civic skill

Yaitu pengembangan keterampilan kewargaan sebagai anggota masyarakat, bangsa dan masyarakat global dalam interaksi sosial maupun dalam interaksinya dengan negara atau dunia internasional;

3. civic disposition

Yaitu pengembangan nilai dan sikap kewargaan dalam interaksi sosial kemasyarakatan, kebangsaan dan pergaulan global.

Perwujudan Pancasila


Mengapa Kompetensi Kewarganegaraan di atas menjadi solusi ampuh dalam mempraktiskan nilai-nilai pancasila???

Pancasila lebih banyak berada dalam ranah idealisasi. Artinya pemikiran Pancasila lebih ke ide, gagasan, konsep yang dijadikan pegangan seluruh aspek kehidupan.

Sebagian orang termasuk saya, menggangap Pancasila seakan-akan ada di awang - awang karena hanya berupa dogma yang sulit diterjemahkan.

Pada pertengahan Orba mulai banyak wacana yang menginginkan agar Pancasila nampak dalam kehidupan nyata, konkret, tidak angan-angan semata ( utopia ).

Itu berarti Pancasila menjadi ideologi praktis. Lalu bagaimana dengan implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini???

Dengan berakhirnya era Orde Baru dan bergulirnya reformasi, sepertinya masyarakat menginginkan sinergi antara apa yang ada pada nilai dasar, nilai instrumen dan nilai praktis.

Untuk bisa menerapkan dan mensinergikan nilai-nilai tersebut, pertama-tama individu harus harus memahami terlebih dulu nilai-nilai dasar melalui kepemilikian civic knowledge.

Setelah itu agar pemahaman tentang nilai dasar tersebut bisa digunakan secara optimal, maka individu perlu dukungan dari yang namanya nilai instrumen.

Oleh karena itulah, agar mampu memilih instrumen untuk mendukung pemahamanya atas nilai dasar tersebut, dibutuhkan yang namanya civic skill.

Dengan adanya skill atau ketrampilan, maka secara praktis tiap individu akan meyakini dan senantiasa menjadikan keyakinanya tersebut sebagai pedoman dalam ia berprilaku.

Jika sudah menjadi pedoman dalam berprilaku, maka nilai-nilai dasar yang awalnya masih bersifat abstrak akan menjadi nilai praktis yang mampu direalisasikan dalam sikap dan prilaku setiap individu warga negara.

TEORI sih enaaak tapi PRAKTEK nya susaaah bungg…
Share this article :
+
Terbaru
« Prev Post
Lawas
Next Post »
Disqus
Blogger
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments